22 Maret 2013

Ciri-ciri Dosen Idaman Mahasiswa



Menjadi seorang dosen atau pengajar di perguruan tinggi merupakan sebuah prestasi sekaligus tantangan tersendiri bagi yang mengalaminya. Mulai dari cara berpakaian, mengajar, bertutur kata, sikap berjalan, kedisiplinan, kemampuan menguasai kelas dan bahkan model rambut dapat menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa(i) yang terkadang tidak disadari. Nah, untuk menjadi dosen idaman, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan di bawah ini: 


1. Berpakaian rapi dan sederhana. Dosen yang memperhatikan kerapian berpakaian dan penampilan selain mampu menimbulkan kepercayaan diri juga dapat menciptakan daya tarik bagi mahasiswa(i). Oleh karena itu, sangat dianjurkan dosen memilih pakaian yang serasi dan tidak mencolok agar mahasiswa(i)nya tertarik mengikuti pelajaran yang diberikan.

2.  Mengajar dengan penuh kesungguhan. Hampir semua dosen mampu mengajar dengan baik, tetapi tidak semuanya mengajar dengan penuh kesungguhan. Itu dapat terlihat dari bagaimana cara mereka memulai pembelajaran, memberikan materi, dan menutup pembelajaran. Ketika seorang dosen yang memulai pembelajaran dengan muka cemberut atau kurang bersemangat dapat diindikasikan bahwa dia kurang bersungguh-sungguh untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam kelas. Sedangkan ketika memberikan materi, dosen tersebut kurang meyakinkan dalam mengajar, banyak salah ucap, memberikan contoh yang kurang bisa diterima akal sehat, menyatakan analogi yang tidak sesuai, dengan mata lebih banyak terpusat pada buku panduan yang di bawanya, sangat mungkin dosen tersebut benar-benar tidak bersungguh-sungguh untuk menyiapkan dirinya mengajarkan sesuatu kepada para mahasiswa(i)nya

3.  Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan meyakinkan. Jika dalam mengajar seorang dosen tidak mampu bersuara dengan lantang dan tidak bisa didengarkan jelas oleh para mahasiswa(i) ada 2 hal yang akan terjadi. Pertama, penjelasan dosen tersebut tidak akan diterima baik oleh mahasiswa alias tidak dimengerti. Kedua, para mahasiswa(i) akan mengantuk karena selama 1 jam pelajaran mereka akan disuguhi dengan penjelasan yang tidak bisa diterima jelas oleh dua telinga mereka, yang memungkinkan terjadinya kurang perhatian, konsentrasi, dan akhirnya mengantuk.

4.  Disiplin. Banyak dosen yang menganggap dirinya adalah raja yang ingin selalu menang sendiri padahal seharusnya raja itu melayani rakyatnya dan memberikan kebahagiaan, bukan malah mengatur-atur sendiri kapan jadwal mengajar mereka. Jika itu dibicarakan dengan musyawarah lalu disepakati bersama dengan mahasiswa(i) mungkin hal itu bisa diterima, namun bagaimana yang menetapkan jadwal secara sepihak, datang terlambat, atau tidak hadir tanpa pemberitahuan yang jelas. Apapun namanya seorang dosen harus memberikan teladan tentang kedisiplinan ini, selain karena bagian dari tanggung jawab juga merupakan ukuran seberapa pantas peran dosen dalam dirinya dan seberapa tinggi penghormatannya kepada diri sendiri dan mahasiswa(i)nya. 

5. Kemampuan menguasai kelas. Semua dosen memiliki gayanya masing-masing dalam mengajar. Ada yang super serius, santai, friendly, penuh humor, atau bahkan menakutkan. Apapun namanya, mahasiswa(i) masa kini membutuhkan kenyamanan dan kepuasan dalam kelas bukan keterpaksaan. Itu dapat hadir dalam jiwa mahasiswa(i) jika seorang dosen mampu mengajar dengan metode-metode variatif dengan materi yang padat dan mudah dipahami. Selain itu, seorang dosen juga harus pandai mengenali apa yang diinginkan mahasiswa(i) mereka, bukan malah memaksakan mahasiswa(i)nya untuk menerima materi apapun dengan gaya mengajar sesukanya karena itu sungguh sangat tidak adil dan merugikan mahasiswa(i). 

6.  Teladan. Selain menghadirkan suasana menyenangkan dalam kelas, seorang dosen seharusnya mampu memberikan pelayanan di luar kelas sama baiknya di dalam kelas, seperti  ketika ditugaskan sebagai dosen pembimbing skripsi, atau apapun yang berhubungan dengan mahasiswa(i) sebaiknya dosen yang bersangkutan selalu hadir dengan penuh keceriaan, memberikan bimbingan, bantuan, saran, kritik yang membangun dengan niat yang bersih. Apa yang dilakukan dosen di luar kelas setidak-tidaknya dapat memberikan image yang positif jikalau mampu diperankan dengan baik. Mahasiswa(i) selalu menilai dalam diam dan seharusnya semua dosen mengetahui hal itu sehingga mereka selalu ada dan hadir dalam suasana penuh keteladanan.

Selain hal tersebut di atas, masih banyak yang perlu diperhatikan oleh seorang dosen dalam rangka menjadikan diri mereka teladan dan idaman bagi mahasiswa(i). Namun, yang paling utama adalah menerapkannya dengan berpikir positif dan penuh bijaksana demi memajukan para generasi muda dan dunia pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar Untuk Kritik Dan Sarannya
===========================================