Namaku Riska umurku 19th
aku seorang calon mahasiswa, aku mempunyai pacar dia satu kampus dan satu kampung
denganku namanya Sopian. Pada saat itu aku lagi mainin Facebook di Hpku, tak
sengaja aku liat sebuah status “Terima kasih Sopian…..Pengen lagi” status itu
milik mantan pacarku dia bernama ReRe.
Tapi kenapa dia bikin status sperti itu….??
Tapi kenapa dia bikin status sperti itu….??
Tak lama aku menanyakan magsud
dari status itu ke pacarku lewat sebuah telpon
“si Rere bikin status Terima kasih Sopian…..Pengen lagi magsudnya apa?”
lalu dia menjawab dengan santai “kemaren aku silahturahmi dengannya dan memberikan sedikit ciuman”
aku kaget mendengar jawabanya, yaah,,,, aku hanya bisa sabar.
“si Rere bikin status Terima kasih Sopian…..Pengen lagi magsudnya apa?”
lalu dia menjawab dengan santai “kemaren aku silahturahmi dengannya dan memberikan sedikit ciuman”
aku kaget mendengar jawabanya, yaah,,,, aku hanya bisa sabar.
Hari pertama aku mengikuti
MOSMABA di kampusku, pada saat itu ternyata si ReRe satu kampus denganku dan
dia seangkatanku. Pada saat pembagian kelompok Mos ReRe kelompok Lima dan aku
kelompok Tujuh, untung sajah kita tidak satu kelompok, ha….ha…ha
Hari sudah semakin sore kakak
panitia menyuruh kita membawa persyaratan untuk di bawa pada esok hari,
sedangkan hari sudah mulai gelap, aku di jemput oleh pacarku, dan dia
menemaniku membeli persyaratan untuk besok yang harus saya bawa.
Akhirnya MOSMABA pun sampai kedalam puncak penutupan
dengan mengadakan api unggun, perayaan penutupan itu sampai dengan larut malam.
Aku pun di jemput pacarku meski dia ngumpet-ngumpet karena takut ketauan oleh
ReRe.
Pada saat itu aku bertanya “kamu
jadian lagi sama ReRe?” dan dia menjawab “Engak ari jadianmah” aku tidak pernah
mengerti dengan jalan pikirannya. Ya sudahlah aku tidak pernah ambil pusing
dengan semuanya.
Kini aku mulai merasakan bangku
kuliah, perasaah senang itu yang aku rasakan dengan suasana yang berbeda, yang
tadinya aku memakai seragam sekarang tidak.
Di kelas aku duduk bersebelahan
dengan Rinda dia teman SMA ku. Aku mulai mempunyai banyak teman yaitu
Eka,Dinny,anna Dll. Kami selalu bersamaan kemana-mana.
Pada saat itu aku jatuh sakit di
kosan eka padahal masih ada jam kuliah. Dinny, Rinda, mereka semua pada panik
“kamu udah sarapan belum Ris” Tanya Dinny
“Belum” jawabku,
kata Rinda “Beli BuBur ya Ris”
“enggak ah makasih” kataku.
Aku di antar pulang oleh rinda dan motorku di bawa oleh Dinny.
“kamu udah sarapan belum Ris” Tanya Dinny
“Belum” jawabku,
kata Rinda “Beli BuBur ya Ris”
“enggak ah makasih” kataku.
Aku di antar pulang oleh rinda dan motorku di bawa oleh Dinny.
Beberapa hari kemudian badanku
udah mulai sehatan dan akupun kembali kuliah, pada saat aku pulang kuliah aku
di ajak oleh Bung Rama untuk Ngerujak Party di Rutin untuk perencanaan
LK(Latihan Kader) HMI di Jati Mas.
29 Sep 2011 akupun ikut berangkat
ke Jati Mas untuk melaksanakan Lk HMI di sana banyak sekali yang ikutan Lk di
antaranya ada Teh Rent-Rent, Teh Ciska, Teh Lia, dan Teh Lilis. Akhir kita
sampai ke Jati Mas walaupun belum sampai tujuan ternyata mobil kami mogok
terpaksa kami berhenti dan menunggu sampai mobilnya bisa untuk melanjutkan
perjalanan lagi. Ternyata hari sudah mulai gelap suara adzan pun sudah mulai
terdengar tapi mobil kamipun belum bisa jalan juga, lalu kami memutuskan untuk
jalan kaki saja ke tempat tujuan yang jaraknya mungkin sedikit jauh.
Sesampainya kami di sebuah villa aku lansung melentangkan badan di sebuah
kursi. Setelah kami beres-beres kamipun mulai turun dan langsung melaksanakan
skrining pada saat itu aku skrining dengan a akel, banyak sekali pertanyaan
yang di berikan oleh a akel, tapi aku bisa untuk menjawabnya.
Tiga hari aku di Jati Mas
perasaan bosan itu mulai ada, sampai saatnya aku pulang ke rumah.
Satu bulan kemudian tak sengaja
aku sms ReRe dengan mengaku sopian, sms itu terus berlanjut yang bikin aku
kaget dia sms “bulan ini aku belum haid” aku shook dong baca sms nyah, (inilah
awal dari semuanya)
Aku langsung mempertanyakan
tentang sms ReRe kepada pacarku
“kamu di mana?” tanyaku lewat sms, tidak dia balas, dan aku sms lagi “kamu di mana? Aku ke rumah kamu sekarang” tak lama dia membalas smsku “aku di kampus, kenapa?”
“kamu di mana?” tanyaku lewat sms, tidak dia balas, dan aku sms lagi “kamu di mana? Aku ke rumah kamu sekarang” tak lama dia membalas smsku “aku di kampus, kenapa?”
“ReRe belum haid, magsudnyah
apa?”
“ kita ketemu di Dorsam aja”
“ oke… aku kesana”
Aku bergegas menemui dia di
Dorsam, sesampainya di Dorsam
“magsudnya ReRe belum haid apa?”
tanyaku sedikit emosi
“gak tau, dia bohong kali, hanya
buat kamu cemburu, da ke aku mah udah beberapa hari gak ada sms dari dia”
Yaaa…. Dia gak tau kalau selama
ini aku sms ReRe menggunakan namanyah..!!
“kamu pernah melakukan sama dia”
“pernah, yaa dia nyah udah
nungging, ya aku nongtot” jawabnya dengan santai
Aku semakin emosi mendengar jawaban seperti itu, ya cewe mana yang gak marah kalau pacarnya tidur sama mantannya
“udah a jangan gituan lagi sama
dia” pintaku
“iyah” jawabnya
“ janji ya” sambil menyodorkan
tangan
“yah” (salaman denganku)
Dia pun bergegas pergi ke kampus, aku dengan perasaan resah, sedih dan gelisah menemui sahabatku Susi, di rumahnya aku Nangis tanpa henti.
“aku sedih cung” panggilan aku
pada susi
“kenapa lagi” jawab susi
“aku sedih sopian selingkuh, dia
tidur sama ReRe”
“ya udah jangan nangis terus,
mending kita pergi ke luar, aku punya obat supaya kamu tidak sedih terus”
“apa…?” jawabku sambil
bertanya-tanya
Saat itu aku dan susi pergi ke luar, dia berhenti di sebuah warung di pinggir jalan, ternyata dia membeli sebuah Rokok,, aku kaget kenapa dia membeli sebuah rokok…?? Kami melanjutkan perjalanan lagi yang tidak tau arah dan tujuan kita mau ke mana. Karena badan kami sudah capek dan pegal muter-muter gak ada tujuan kami berhenti sejenak di sebuah warung kosong pinggir jalan di daerah kebun karet.
“nih Ris biar kamu enggak sedih terus” sambil menodorkan ku sebuah rokok
“ah… masa rokok bisa
menghilangkan rasa sedih” tanyaku sambil melihat susi yang sedang menghisap
sebatang rokok
“iyah,,, aku juga kalau lagi
sedih suka beli rokok, sedikit mengurangi beban” katanya
“coba mana aku coba satu”
Aku hisap rokok itu
perlahan-lahan, meski aku batuk-batuk karena belum terbiasa, tapi ternyata satu
batang rokok habisku hisap.
“gimana sekarang rasanya” Tanya
susi
“iyah cung, udah gak terlalu
sedih” (di sinilah pertama kalinya aku merokok)
“mau lagi,,? Nih masih ada…”
Aku mengambil lagi sebatang rokok dan mengisapnya lagi sampai habis, gak kerasa lima batang rokok aku hisap di sana. Sudah lumayan lama kami di di sana, akhirnya kami kembali ke rumah susi. Sesampainya di sana aku masih merasa sedih dan aku mengambil sebatang rokok lagi, rokok itu tidak aku hisap sampai habis, karena aku berpikir percuma aku merokopun kalau akhirnya aku tetap aja sedih. Di situlah aku tidak pernah lagi merokok sesulit apapun masalahku.
Beberapa bulan kemudian pacarku masih sajah suka tidur sama ReRe, aku hanya bisa diam kerena aku nunggu kesadaran diri darinya untuk tidak melakukan hal yang seperti itu.
Pada saat Desember 2011. Malam
itu dia main di rumahku dan aku berkata sedikit memohon kepadanya “sudah jangan
lagi tidur sama ReRe” dia hanya bilang “iyah, enggak” kata-kata seperti itu
tidak hanya satu atau dua kali aku dengar tapi itu sering dia katakana.
Beberepa minggu setelah aku berkata seperti itu terdengar kabar kalau ReRe Hamil aku lemes dengernya. Mungkin dia juga enggek diam ReRe mencoba untuk mengeluarkan janinnya. Mungkin secara tidak sengaka orang tua ReRe menemukan beberapa testpek di tas ReRe. Orang tuanya pun langsung memanggil sopian mereka bertanya “apa benar kamu pernah tidur dengan anak saya”
“iyah” jawab dia dengan lantang
Dari situlah orang tua ReRe memintanya untuk bertunangan, dan sopian menyanggupinya meski sering mengulur-ngulur waktu.
“gimana Ris, aku terjebak dengan
Susana” kata dia
“kan kata aku dulu udah jangan
tdur lagi sama ReRe”
“yah mungkin ini sudah menjadi
jalanku, aku yang mengawali semua ini, aku juga yang harus mengakhiri ini
semua”
9 mei 2012 saat itu aku lagi kuliah sore gak tau kenapa perasaan aku nyesek dag-dig-dug esok harinya aku mengetahui bahwa tadi malam dia bertunangan sama ReRe. Ternyata hati ini merasakan. Aku nangis aku minta kejelasan darinya apa itu semua benar.
“apa benar semalam kamu tunangan
sama ReRe?” Tanya ku melalui telepon
“iyah benar” jawabnya
Sangat sedih rasanya punya pacar tunangan orang, tapi kita masih tetap selalu bersama karena pada saat itu ada pemilihan lurah dia ikut mencalonkan diri sebagai calon lurah, di situ aku di perkenalkan sebagai calon istrinya, bila suatu saat nanti dia terpilih sebagai lurah, walaupun begitu aku tidak seutuhnya memiliki dia karena aku tau rere adalah tunangannya dia lebih berhak untuk memilikinya.
30 oktober 2012 tibalah saat nya pemilihan Lurah, perasaan tegang, resah dan gelisah kini kian hadir berkecimbu di dalam hatiku, penghitungan suara kini kian terdengar poin demi poin mengisi papan penghitungan suara, satu demi satu angka itu memihak kepadanya, tapi semakin kertas suara berkurang poin itu semakin tertinggal hingga akhirnya dia kalah.
Sedih, terharu, dan rasa kasihan
kepada orang tuanya yang sudah rela habis-habisan untuk sebuah pencalonan
lurah. Ibunya yang menangis tersendu-sendu di pojok luar belakang rumahnya, dia
mencoba untuk tersenyum walaupun aku tau hatinya itu menangis, karena dia tidak
ingin orang-orang yang ada di sekitarnya tidak sedih. Merekapun memeluk, dan
menciuminya mencoba menghiburnya.
Waktu pemilihan kini sudah berlalu dia pun kembali ke kampus untuk menyelesaikan tugas akhirnya yang sempat tertunda karena pencalonannya sebagai lurah. Hari demi hari dia habiskan waktu di kampus.
29 desember 2012 akhirnya dia telah menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa hingga hari ini dia melaksanakan wisuda dan mendapatkan gelar ST (Sarjana Teknik), pada saat itu aku dan rere mengikuti paduan suara di acara tersebut. Awalnya rere gak tau kalau sekarang dia wisuda, tapi pada saat dia di panggil ke depan rere kegirangan karena merasakan bahagia.
“iiihhh si aa wisuda,,,,asik
nikah” itu yang rere katakana pada saat dia mengetahui sopian wisuda, saat rere
menoleh ke depan pintu aula dia melihat orang tua sopian sedang menyaksikan
dengan bangganya kalau anaknya sudah menyelesaikan kuliahnya.
Rere mualai jingkrak kegirangan diapun menggeserkan kursi depan yang aku duduki dan berlari ke depan aula mungkin untuk menemui orang tuanya sopian.
Paduan suarapun selesai di
laksanakan kamipun bergegas untuk keluar aula. Pada saat di luar aula temanku
eka mencari sandi, kamipun mulai mencari sandi, hingga akhirnya kami
menemukannya. Secara tidak sengaja akupun bertemu dengan orang tua sopian aku
pun mencium tangannya dan ibunya membisikan sesuatu “kalau sir rere nanyain
bilangin aja gak ada” itu yang ibunya sopian katakana “iihh tadi liat kalian
trus lari keluar masa gak ketemu” jawabku
Berarti tadi dia lari-lari keluar
itu gak ketemu sama orang tuanya.
31 desember 2012 orang tuanya rere mendatangi rumahnya sopian katanya sih sedikit ngambek karena pada saat wisuda gak di kasih tau. Dan mulai memperhitungkan hari pernikahan mereka.
03 maret 2013 adalah hari yang sangat menyedihkan dan menyakitkan buat aku, pada hari itu rere dan sopian menikah walaupun aku tau sopian tidak menginginkan semua ini, dengan janji dan keyakinan sopian kalau aku bisa dan tegar untuk mengantarnya menikah, akupun ikut mengantar walaupun sebenarnya hati aku menangis dan kecewa tapi aku harus tetap bisa tersenyum.
Aku duduk di kursi yang telah di
sediakan, tak lama kemudian rere pun keluar dengan gaun putih di hiasi oleh
bunga melati, hati ini semakin sakit, tubuh ini bergetar, untuk berjalanpun aku
gak sanggup. Mungkin tak ada wanita yang sanggup mengantar pacarnya untuk nikah
sama orang lain selain aku.
Walaupun aku sabar, aku tegar,
aku juga manusia biasa yang mempunyai rasa lemas. Aku tak sanggup menyaksikan
dia bersanding dengan rere, akhirnya aku memutuskan untuk pulang.
Di luar aku menunjukan kalau aku
baik-baik saja tapi pada saat malam datang takterasa air mata jatuh tak
henti-henti membasahi bantal tidurku. Rasanya aku gak mau manghadapi malam.
Hari pertama hari ke dua sopian
menikah aku selalu membayangkan lagi apa
dia di sana apakah dia mengingatku di sini, apakah dia tetap pada komitmennya
atau tidak.
15 bulanpun berlalu tak disangka tak diduga mereka akhirnya memutuskan untuk menjalani hidup masing-masin, kini sopian bersama lagi denganku, perasaan senang itu pasti ada. ternyata takdir telah mempersatukan kita kembali. awalnya banyak teman-teman yang berkata kenapa harus terima dia kembali yang sudah menghianati..?
Inilah Cinta yang rasa sayangnya lebih besar dari pada amarahnya...
Dia yang selalu aku tunggu
Dia yang selalu aku rindu
Kini selalu ada bersamaku
Aku mencintaimu sampai kapanpun aku akan selalu setia bersamamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Anda Berkomentar Untuk Kritik Dan Sarannya
===========================================